Atas nama seluruh civitas akademika, kami mengucapkan selamat bergabung dan bekerja sama dengan kampus kreatif. Polimedia bangga dapat hadir pada saat ekonomi kreatif dan ekonomi digital berjalan beriringan untuk menopang perekonomian nasional. Karena itu, Polimedia fokus dan serius mendidik dan melatih para generasi muda berbakat yang memiliki talenta inovatif, kreatif, dan terampil guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan sektor industri kreatif.
Melalui strategi pembelajaran project and problem based learning yang menitikberatkan pada kompetensi produksi dan kewirausahaan, Polimedia siap mendidik putra-putri bangsa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap mandiri dan kreatif dalam bekerja dan/atau berwirausaha sesuai bidang ilmunya di tingkat nasional dan internasional.
Salam Kreatif,
Dr. Tipri Rose Kartika
Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif
Prospektus (Unduh disini)
Pesan Direktur kepada Dosen dan Mahasiswa/i Polimedia
Dr. Tipri Rose Kartika,
MM.
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan rasa syukur, alhamdulillah, karena aktivitas
perkuliaah di semester genap ini sudah kembali aktif. Secara pribadi, saya
merasa senang melihat dosen dan mahasiswa/i, yang saya banggakan, kembali
bertemu di kelas untuk memberikan dan menerima apa itu pendidikan dan bagaimana
seharusnya pendidikan itu dijalankan. Hal ini, tentunya, menandai bahwa
proses transformasi pengetahuan untuk kemajuan bangsa Indonesia bisa terus
berlanjut.
Atas nama
Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta, saya mengajak
semua civitas akademika untuk menyambut momen penting ini dengan rasa gembira,
bukan sebaliknya.
Pesan kepada Para Dosen
Melalui tulisan ini, saya meminta
secara khusus kepada dosen-dosen yang ada di Polimedia untuk menjalankan
aktivitas pengajaran dan pendidikan dengan etos kerja yang baik. Etos kerja
yang memang harus selalu ada pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan di
kelas.
Salah satu yang mendorong saya
membuat hal ini adalah, proses akademik yang dilakukan di kelas bukan saja
sebagai tanggung jawab akademik dari dosen yang bersangkutan, tetapi proses
yang dijalani tersebut adalah bentuk diseminasi pengetahuan bagi para generasi
mendatang. Pada konteks ini, diseminasi pengetahuan yang dijalankan tersebut ialah
bekal bagi generasi muda untuk memperkokoh keilmuan yang akan membawa pada kebanggaan,
tidak hanya bagi institusi Polimedia, tatapi juga demi kebanggaan bangsa
Indonesia.
Pesan-pesan lain yang saya
mau utarakan juga adalah, bagaimana para dosen seharusnya mengawali proses
akademiknya di kelas. Pastinya, hal ini sifatnya dorongan bagi para dosen agar
apa yang dikerjakan nanti bersifat maksimal. Pesan-pesan itu adalah sebagai
berikut.
Pertama, bekerjalah degan ikhlas. Artinya, apa yang kita tunaikan di
kelas nanti mesti diniatkan secara ikhlas. Sebagai dosen,
hal ini perlu disadari oleh kita sedari awal. Meneguhkan diri dan berniat untuk
berbagi ilmu pengetahuan bersama mahasiswa/i ialah tangga awal ketenangan hati.
Percayalah, aktivitas
pengajaran dan pendidikan yang dilakukan akan terasa ringan.
Kedua, bekerjalah dengan dedikasi tinggi. Meskipun konsep dedikasi
tinggi bersifat abstrak, saya mencoba menerjemahkan konsep itu secara lebih
sederhana. Elemen yang bisa dijadikan ukuran, apakah seorang dosen berdedikasi
tinggi atau tidak, ialah respon mahasiswa terhadap apa yang disuguhkan. Dalam
hal ini, respon mahasiswa atas proses pengajaran dan pendidikan yang terjadi
selama di kelas.
Selanjutnya, respon
mahasiswa selama di kelas ini bersifat krusial. Hal ini pun menandai apakah proses
transformasi pengetahuan yang dijalankan berjalan lancar atau tidak. Beberapa pertanyaan
kecil yang bisa disebutkan adalah apakah seorang dosen berdedikasi atau tidak,
misalnya, apakah ia datang tepat waktu, apakah ia sudah siap dengan materi yang
akan diajarkannya, hingga apakah mata kuliah yang diampunya berjalan dinamis atau
tidak. Sebagai seorang dosen juga, saya merasa itu adalah makna dari konsep apa
itu dedikasi tinggi.
Pesan kepada
Mahasiswa/i
Pada saat ini, saya
menilai bahwa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi kita sedang berada
pada level atas. Salah satu tantangan yang bisa dituliskan di sini adalah
tantangan tentang skill mismatch, yakni
ketidakcocokan keahlian antara keahlian yang dimiliki oleh seorang individua atau
mahasiswa dengan keahlian yang diharapkan oleh pasar di bursa kerja.
Sebelum saya mengelaborasi
kenapa skill mismatch itu muncul, ada
yang perlu disadari kembali oleh para mahasiswa/i tentang strategi pembelajaran
yang diterapkan oleh Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Strategi
pembelajaran tersebut adalah project and
problem-based learning.
Dalam arti yang lebih sederhana,
Polimedia mendidik dan melatih para mahasiswa/i untuk belajar dan mengembangkan
kompetensi dan keterampilannya berdasarkan pada projek dan persoalan yang
sedang up to date. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa/i secara langsung tentang
kebutuhan dan peluang yang ada di sektor industri kreatif.
Saya merasa strategi
pembelajaran yang disebutkan di atas adalah metode yang sesuai guna menjawab
fenomena skill mismatch. Lebih lanjut
lagi, berkat penerapan project dan
problem based leaning diharapkan mahasiswa/i Polimedia bisa beradaptasi
dengan dunia kerja secara lebih cepat.
Terakhir, untuk
mahasiswa/i Polimedia yang saya cintai dan banggakan, saya juga ingin
memberikan pesan khusus. Ia sengaja saya tuliskan di sini karena teringat pada apa
yang disampaikan oleh tokoh Islam, yakni Imam Malik (711-795 M). Imam Malik
pernah berkata, “pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.” Artinya, perlu
diketahui oleh seluruh insan Polimedia bahwa kita harus menempatkan adab berada
di atas ilmu. Dalam pengetian bahwa kita patut mengedepankan adab yang baik
ketika berinteraksi dengan orang lain, disamping ilmu yang bermanfaat bagi
orang lain.
Sebagaimana kita tahu, tidak
sedikit orang yang memiliki banyak ilmu, akan tetapi ia miskin adab. Walaupun
ia mempunyai banyak ilmu, namun ia tidak bisa menunjukan apa itu adab. Lebih
genting lagi, seseorang sedang berada pada perjalanan menimba ilmu di tahapan
dasar, namun ia menunjukan kelakar yang tidak baik terhadap gurunya.
Dengan sepenuh hati, saya berpesan
kepada mahasiswa/i Polimedia untuk bisa meresapi apa yang diujarkan oleh Imam
Malik di atas. Hal ini sangatlah penting sebagai cermin kehidupan bahwa kita
adalah individu terpelajar, tidak hanya pada aspek kognitif, akan tetapi aspek bagaimana
seharusnya kita berinteraksi dengan orang lain di kehidupan nyata. Percayalah, adab
yang santun akan membawa pada keberkahan dan kebaikan di masyarakat.
Politeknik Negeri Media Kreatif Campus
Srengseng Sawah Street, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan,
DKI Jakarta, Indonesia
12640