By - humas polimedia

Gelar Open House, Polimedia Siap Sambut Kreator Muda

Jakarta – Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) menggelar kegiatan Open House dan Pameran 2024 di Hall Polimedia Tower (21/02/24). Polimedia Open House tahun kedua ini menjadi ajang pengenalan lingkungan kampus yang dikemas dalam talkshow dan expo dari berbagai program studi.

Acara dengan tema “Menjadi Bagian dari Kampus Kreatif” ini mengundang 115 Guru Bimbingan Konseling se DKI Jakarta, 300 siswa/siswi, dan perwakilan orang tua/wali ataupun masyarakat umum agar mereka mendapatkan informasi mengenai Polimedia.

“Polimedia masih dikatakan sebagai kampus baru, namun kami berpacu bagaimana mengikuti perkembangan yang kekininan. Kami juga saling berkolaborasi antara program studi yang satu dengan yang lainnya, ini untuk mengasah keterampilan mahasiswa kami,” ujar Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika saat membuka acara.

Sementara itu, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Polimedia 2024, Cholid Mawardi mengatakan latar belakang dipilihnya tema “Menjadi Bagian dari Kampus Kreatif” dalam perhelatan Polimedia Open House ini tak lain karena Polimedia merupakan satu-satunya pendidikan vokasi yang berorientasi pada industri kreatif. Di momentum Penerimaan Mahasiswa Baru ini, diharapkan kegiatan Polimedia Open House dapat dimanfaatkan untuk mengenal lebih dekat konsep kampus kreatif.

Kegiatan ini menghadirka dua pembicara dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Musik, Film, dan Animasi, Mohammad Amin dan Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) DKI Jakarta, Ester Damanik. Kedua narasumber ini membahas mengenai Perkembangan dan Peluang Kerja Industri Kreatif di Indonesia dan Peran Guru BK dalam Pendampingan Pendaftaran PMB 2024.

Dalam paparannya, Amin menjelaskan bahwa konsep industri kreatif adalah jawaban Indonesia dalam menghadapi bonus demografi pada 2045. Karena itulah terdapat 17 subsektor industri yang merupakan perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia. Ada pun pembelajaran dan kurikulum di Polimedia menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan sumber daya manusia di industri kreatif.

“Institusi pendidikan perlu meningkatkan terobosan pendidikan vokasi untuk membuat keterhubungan antara dunia pendidikan dan pasar kerja. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perlu dilihat sebagai sebuah kajian interdisipliner sehingga perlu diajarkan di Fakultas Budaya, Ekonomi, Hukum dan Teknologi,” ujarnya saat paparan.

Sejalan dengan hal itu, Ester juga sepakat bahwa peran guru BK dalam mengenal potensi bakat dan minat peserta didik merupakan layanan karier yang diberikan. Ester berpesan, guru-guru BK perlu terus mengedukasi siswa dan orang tua agar dapat mengarahkan minat mereka di masa depan. Terlebih, konsep pendidikan vokasi yang menekankan pada konsep pembelajaran praktikal, project based learning, dan kewirausahaan dirasa cocok bagi kebutuhan siswa di era ini.

“Maka kehadiran industri kreatif menjadi salah satu bagian dari informasi kita ke depan, supaya bisa melihat bagaimana minat para siswa saat ini,” pesannya.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan ini nampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Hal ini terlihat dari setiap pertanyaan yang disampaikan dalam diskusi, juga ketertarikan untuk mengetahui setiap program studi dengan mengunjungi stand pameran karya dan kolaborasi mahasiswa dengan industri.

Polimedia sebagai perguruan tinggi vokasi satu-satunya yang berorientasi pada industri kreatif. Berdiri sejak tahun 2008, Polimedia kini telah memiliki 15 program studi di Kampus Jakarta, 4 Program Studi di Kampus PSDKU Medan, dan 4 Program Studi di Kampus PSDKU Makassar. Polimedia dengan Akreditasi Baik Sekali telah melahirkan ribuan lulusan yang berkompetensi di industri kreatif.

Berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Polimedia konsisten untuk ikut serta dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) melalui jalur nasional dan mandiri. Polimedia membuka daya tamping 40% untuk Jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi, 50% untuk Jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes, dan 10% untuk Jalur Ujian Mandiri. **