Polimedia Wujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi melalui Unit Pengendalian Gratifikasi
Jakarta – Dalam upaya membangun Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK), Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) mengambil langkah strategis dengan membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi, Pengaduan Masyarakat, dan Konflik Kepentingan (UPG-PMKK). Unit ini resmi diperkenalkan dalam Workshop Pengendalian Gratifikasi yang diadakan di Depok, Jawa Barat, pada 6 Juni 2024.
Pembentukan UPG-PMKK tidak hanya menjadi simbol komitmen Polimedia terhadap integritas, tetapi juga bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Polimedia, M. Yunus Fitriady, mengapresiasi langkah ini sebagai wujud nyata Polimedia dalam meningkatkan kesadaran tentang gratifikasi di lingkungan kampus. “Kami berharap unit ini memperkuat pemahaman civitas akademika tentang gratifikasi sekaligus mendukung Polimedia untuk meraih predikat ZI-WBK,” ujar Yunus yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina UPG-PMKK.
Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI) Polimedia, Rizky Kertanegara, yang juga memimpin UPG-PMKK, menjelaskan bahwa unit ini melibatkan perwakilan dari berbagai elemen kampus, termasuk jurusan, akademik, kepegawaian, humas, serta keuangan di kampus Jakarta, Medan, dan Makassar. “Kami ingin memastikan bahwa pemahaman terkait gratifikasi bisa menjangkau seluruh elemen di Polimedia. Workshop ini menjadi langkah awal untuk penguatan itu,” jelas Rizky.
Workshop Pengendalian Gratifikasi ini dirancang dalam dua sesi utama. Sesi pertama menghadirkan narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fany Parosa, yang memaparkan pemanfaatan teknologi dalam pengendalian gratifikasi melalui aplikasi Jaga.id. “Digitalisasi adalah salah satu cara efektif untuk memantau dan mengelola laporan gratifikasi,” ujar Fany di depan para peserta.
Sesi kedua workshop difokuskan pada penyusunan rencana aksi tahunan oleh anggota UPG-PMKK. Setiap peserta diajak untuk merancang strategi dan program kerja yang akan diterapkan di unit masing-masing. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak konkret dalam upaya membangun budaya antikorupsi di Polimedia.
Sebagai perguruan tinggi vokasi yang terus bertransformasi, Polimedia menunjukkan keseriusan dalam membangun tata kelola yang bersih dan transparan. Pembentukan UPG-PMKK menjadi langkah signifikan dalam perjalanan ini. Dengan pendekatan kolaboratif dan teknologi, Polimedia berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari korupsi sekaligus menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.