Pesan Direktur kepada Dosen dan Mahasiswa\/i Polimedia<\/o:p><\/span><\/b><\/p>

Dr. Tipri Rose Kartika,\nMM.<\/o:p><\/span><\/p>

 <\/span><\/i><\/p>

Pertama-tama<\/span><\/i>, saya ingin mengucapkan rasa syukur, alhamdulillah<\/i>, karena aktivitas\nperkuliaah di semester genap ini sudah kembali aktif. Secara pribadi, saya\nmerasa senang melihat dosen dan mahasiswa\/i, yang saya banggakan, kembali\nbertemu di kelas untuk memberikan dan menerima apa itu pendidikan dan bagaimana\nseharusnya pendidikan itu dijalankan. <\/span>Hal ini, tentunya, menandai bahwa\nproses transformasi pengetahuan untuk kemajuan bangsa Indonesia bisa terus\nberlanjut. <\/o:p><\/span><\/p>

Atas nama\nDirektur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta, saya mengajak\nsemua civitas akademika untuk menyambut momen penting ini dengan rasa gembira,\nbukan sebaliknya. <\/o:p><\/span><\/p>

Pesan kepada Para Dosen <\/o:p><\/span><\/b><\/p>

Melalui tulisan ini, saya meminta\nsecara khusus kepada dosen-dosen yang ada di Polimedia untuk menjalankan\naktivitas pengajaran dan pendidikan dengan etos kerja yang baik. Etos kerja\nyang memang harus selalu ada pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan di\nkelas.  <\/o:p><\/span><\/p>

Salah satu yang mendorong saya\nmembuat hal ini adalah, proses akademik yang dilakukan di kelas bukan saja\nsebagai tanggung jawab akademik dari dosen yang bersangkutan, tetapi proses\nyang dijalani tersebut adalah bentuk diseminasi pengetahuan bagi para generasi\nmendatang. Pada konteks ini, diseminasi pengetahuan yang dijalankan tersebut ialah\nbekal bagi generasi muda untuk memperkokoh keilmuan yang akan membawa pada kebanggaan,\ntidak hanya bagi institusi Polimedia, tatapi juga demi kebanggaan bangsa\nIndonesia.<\/o:p><\/span><\/p>

Pesan-pesan lain yang saya\nmau utarakan juga adalah, bagaimana para dosen seharusnya mengawali proses\nakademiknya di kelas. Pastinya, hal ini sifatnya dorongan bagi para dosen agar\napa yang dikerjakan nanti bersifat maksimal. Pesan-pesan itu adalah sebagai\nberikut.<\/o:p><\/span><\/p>

Pertama<\/span><\/i>, bekerjalah degan ikhlas. Artinya, apa yang kita tunaikan di\nkelas nanti mesti diniatkan secara ikhlas. <\/span>Sebagai dosen,\nhal ini perlu disadari oleh kita sedari awal. Meneguhkan diri dan berniat untuk\nberbagi ilmu pengetahuan bersama mahasiswa\/i ialah tangga awal ketenangan hati.\n<\/span>Percayalah, aktivitas\npengajaran dan pendidikan yang dilakukan akan terasa ringan. <\/o:p><\/span><\/p>

Kedua<\/span><\/i>, bekerjalah dengan dedikasi tinggi. Meskipun konsep dedikasi\ntinggi bersifat abstrak, saya mencoba menerjemahkan konsep itu secara lebih\nsederhana. Elemen yang bisa dijadikan ukuran, apakah seorang dosen berdedikasi\ntinggi atau tidak, ialah respon mahasiswa terhadap apa yang disuguhkan. Dalam\nhal ini, respon mahasiswa atas proses pengajaran dan pendidikan yang terjadi\nselama di kelas. <\/o:p><\/span><\/p>

Selanjutnya, respon\nmahasiswa selama di kelas ini bersifat krusial. Hal ini pun menandai apakah proses\ntransformasi pengetahuan yang dijalankan berjalan lancar atau tidak. Beberapa pertanyaan\nkecil yang bisa disebutkan adalah apakah seorang dosen berdedikasi atau tidak,\nmisalnya, apakah ia datang tepat waktu, apakah ia sudah siap dengan materi yang\nakan diajarkannya, hingga apakah mata kuliah yang diampunya berjalan dinamis atau\ntidak. Sebagai seorang dosen juga, saya merasa itu adalah makna dari konsep apa\nitu dedikasi tinggi. <\/o:p><\/span><\/p>

Pesan kepada\nMahasiswa\/i<\/o:p><\/span><\/b><\/p>

Pada saat ini, saya\nmenilai bahwa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi kita sedang berada\npada level atas. Salah satu tantangan yang bisa dituliskan di sini adalah\ntantangan tentang skill mismatch, <\/i>yakni\nketidakcocokan keahlian antara keahlian yang dimiliki oleh seorang individua atau\nmahasiswa dengan keahlian yang diharapkan oleh pasar di bursa kerja. <\/o:p><\/span><\/p>

Sebelum saya mengelaborasi\nkenapa skill mismatch<\/i> itu muncul, ada\nyang perlu disadari kembali oleh para mahasiswa\/i tentang strategi pembelajaran\nyang diterapkan oleh Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Strategi\npembelajaran tersebut adalah project and\nproblem-based learning<\/i>. <\/o:p><\/span><\/p>

Dalam arti yang lebih sederhana,\nPolimedia mendidik dan melatih para mahasiswa\/i untuk belajar dan mengembangkan\nkompetensi dan keterampilannya berdasarkan pada projek dan persoalan yang\nsedang up to date<\/i>. Hal ini bertujuan untuk\nmemberikan pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa\/i secara langsung tentang\nkebutuhan dan peluang yang ada di sektor industri kreatif. <\/o:p><\/span><\/p>

Saya merasa strategi\npembelajaran yang disebutkan di atas adalah metode yang sesuai guna menjawab\nfenomena skill mismatch<\/i>. Lebih lanjut\nlagi, berkat penerapan project dan\nproblem based leaning<\/i> diharapkan mahasiswa\/i Polimedia bisa beradaptasi\ndengan dunia kerja secara lebih cepat.<\/o:p><\/span><\/p>

Terakhir, untuk\nmahasiswa\/i Polimedia yang saya cintai dan banggakan, saya juga ingin\nmemberikan pesan khusus. Ia sengaja saya tuliskan di sini karena teringat pada apa\nyang disampaikan oleh tokoh Islam, yakni Imam Malik (711-795 M). Imam Malik\npernah berkata, \u201cpelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.\u201d Artinya, perlu\ndiketahui oleh seluruh insan Polimedia bahwa kita harus menempatkan adab berada\ndi atas ilmu. Dalam pengetian bahwa kita patut mengedepankan adab yang baik\nketika berinteraksi dengan orang lain, disamping ilmu yang bermanfaat bagi\norang lain.  <\/o:p><\/span><\/p>

Sebagaimana kita tahu, tidak\nsedikit orang yang memiliki banyak ilmu, akan tetapi ia miskin adab. Walaupun\nia mempunyai banyak ilmu, namun ia tidak bisa menunjukan apa itu adab. Lebih\ngenting lagi, seseorang sedang berada pada perjalanan menimba ilmu di tahapan\ndasar, namun ia menunjukan kelakar yang tidak baik terhadap gurunya. <\/o:p><\/span><\/p>

\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n<\/p>

Dengan sepenuh hati, saya berpesan\nkepada mahasiswa\/i Polimedia untuk bisa meresapi apa yang diujarkan oleh Imam\nMalik di atas. Hal ini sangatlah penting sebagai cermin kehidupan bahwa kita\nadalah individu terpelajar, tidak hanya pada aspek kognitif, akan tetapi aspek bagaimana\nseharusnya kita berinteraksi dengan orang lain di kehidupan nyata. Percayalah, adab\nyang santun akan membawa pada keberkahan dan kebaikan di masyarakat.   <\/o:p><\/span><\/p>\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t<\/section>\n\t\t\t\t<\/div>\n\t\t","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Sambutan Atas nama seluruh civitas akademika, kami mengucapkan selamat bergabung dan bekerja sama dengan kampus kreatif. Polimedia bangga dapat hadir pada saat ekonomi kreatif dan ekonomi digital berjalan beriringan untuk menopang perekonomian nasional. Karena itu, Polimedia fokus dan serius mendidik dan melatih para generasi muda berbakat yang memiliki talenta inovatif, kreatif, dan terampil guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang<\/p>\n